Thursday, November 10, 2022

Matematika Kelas 5 : SKALA

pada kesempatan hari ini kita akan membahas tentang cara menghitung skala, jarak sebenarnya, dan jarak pada peta. Skala sering kita jumpai setiap kali kita melihat peta atau denah. Nah, apakah skala itu? Lalu apa fungsi skala, lalu bagaimana cara menghitung skala. Simak terusnya pembahasan kita hari ini.


Pengertian dan fungsi Skala

Skala adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya. Pada sebuah peta sering melihat skala pada bagian atas dengan tulisan “1 : 200.000” atau pada google map kita sering melihat skala ketika kita memperbesar (zoom) peta tesebut.

Skala digunakan untuk menunjukan jarak atau ukuran sebuah wilayah atau sebuah benda. Benda yang memiliki ukuran besar tentu tidak akan muat jika digambar pada sebuah kertas dengan ukuran sebenarnnya. Maka dibutuhkan skala yang bertujuan untuk memperkecil namun dengan ketentuan yang sudah diatur.

Skala berfungsi untuk memperlihatakan jarak atau ukuran sebuah wilayah atau sebuah benda pada gambar dengan ukuran yang sebenarnnya. Begitu juga sebaliknya, kita dapat mengetahui ukuran sebenarnya dengan mengetahui skala dan jarak pada peta. Bagimana carayanya, tetap lanjut untuk membaca.


Jenis skala yang harus diketahui

Terdapat tiga jenis skala secara umum. Namun yang paling sering kita lihat dan kita jumpai adalah skala angka. Namun ada dua skala lain yang jarang kita lihat. Berikut ini beberapa jenis skala yang harus kita ketahui.


1.       Skala Verbal

Skala verbal adalah skala yang digunakan untuk menunjukan jarak namun disampaikan secara langsung. Misalnya kamu diminta untuk menjelaskan jarak sekolah dengan jarak rumah dan jarak lapangan. Maka kamu sering menggunakan kata “dekat”, “lebih dekat”, dan “jauh”. Maka secara serderhana skala verbal adalah skala yang disampaikan secara lisan (langsung).

 2.       Skala garis

Skala garis adalah skala yang digunakan untuk menunjukan perbandingan jarak pada gambar (jarak pada peta) dengan jarak sesungguhnya namun dengan menggunakan garis. Skala garis bebentuk garis lurus terbagi menjadi beberapa titik dengan jarak yang sama.  Nah, garis-garis tersebut mewakili perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhanya.

 3.       Skala angka

Nah, sobat skala angka adalah skala yang paling sering kita jumpai. Pada skala angka, perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya disimbolkan dengan angka misalnya “1 : 200.000”. Nah, pada kesempatan hari ini kita akan belajar menghitung skala angka.


Menghitung menggunakan rumus skala

Menghitung skala berguna untuk kita mengetahui jarak atau ukuran pada sebuah peta. Penulisan skala pada sebuah denah atau peta berbeda-beda. Ada yang menulis dengan “1 : 6.000.000” atau “1 : 40.000” tergantung pada penulisannya atau seseorang menggambarkan sebuah wilayah atau bendanya.

Nah, ada cara mudah mengingat rumus untuk menghitung skala. 




Yuk, kita berlatih!

Contoh 1 (Mencari skala)


    Jarak antara Bandung dan Jakarta adalah 150 km. Jika jarak pada peta adalah 5 cm tentukan skala pada peta?

    Diketahui :

    Jarak sebenarnya (JS)     = 150 km => ubah ke cm (sentimeter) => 150 x 100.000 = 15.000.000 cm

    Jarak pada peta (JP)        = 5 cm

    Ditanya :

    Skala

    Jawaban

    Rumus  Skala      =  Jarak pada peta : Jarak sebenannya

                             = 5 : 15.000.000 

    (bagilah kedua bilangan tersebut dengan bilangan yang sama, untuk mempermudah kamu menentukan bilangan pembaginnya maka langsung saja bagi dengan bilangan jarak pada peta yaitu 5. Maka 5 dibagi 5 hasilnya 1 dan 15.000.000 dibagi 5 hasilnya 3.000.000. Jadi

                                    = 1 : 3.000.000

    Maka skala pada gambar adalah 1 : 3.000.000


    Contoh 2 (mencari jarak sebenarnya)

    Jarak antara kota A dan kota B pada peta adalah 4 cm. Jika skala pada peta yang digunakan adalah 1:500.000, tentukan jarak kedua kota sebenarnya?

    Diketahui :

    Jarak pada peta                 = 4 cm

    Skala                                      = 1:500.000

    Diatanya :

    jarak sebenarnnya

    Jawaban

    Rumus jarak sebenarnnya            = jarak pada peta : skala


    (menghitung pembagian pada pecahan, nilai pembagi harus dibalik

     antarapembilang dan penyebut dan simbol berubah menjadi dikali.

     Sebatas informasi pada matematika ada tiga simbol pembagi yaitu  titik


     dua (:), garis miring (/), dan per 

          = 2.000.000 cm (harus diubah kesatuan jarak sebenarnya yaitu km) 

          = 20 km

    Jadi jarak sebenarnya adalah 20 km

     

    Nah, itulah  beberapa hal yang perlu kalian ketahui pada materi skala. Selamat mencoba, ya! Semoga artikel ini bermanfaat.

    Wednesday, November 2, 2022

    Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pantun Di Kelas 5 SD



    Assalammu'alaikum wr wb,

    Halo, semuanya!

    Semoga kabar kalian baik senantiasa, ya^^

    Nah, kali ini, Bu Wind akan membahas mengenai salah satu materi yang terdapat dalam Buku Siswa Tema 4 yang berjudul "Hidup itu Sehat", yaitu  mengenai PANTUN. Beberapa waktu sebelumnya mungkin kalian pernah mendengar kata PANTUN tersebut. 

    Sekarang, pembahasan akan fokus kepada Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pantun yang sesuai dengan pembahasan di Kelas 5 SD Kurikulum 2013.  

    Semoga bermanfaat, yaa^^

    Muatan

    Bahasa Indonesia

    KD 3.6 dan 4.6

    Pengertian Pantun

    Pantun adalah bentuk puisi lama yang sudah dikenal luas dalam berbagai bahasa di nusantara.

    Pantun merupakan salah satu seni merangkai kata. 

    Pantun dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang dialaminya.


    Contoh  Pantun:

    Bermain di taman dengan akur

    Bersama teman naik jungkat-jungkit

    Mari kawan kita bersyukur

    Menjaga kesehatan sebelum sakit



    Ciri-ciri pantun ada 4, yaitu: 


    1. Bersajak a-b-a-b

    2. Terdiri atas empat baris dalam satu bait

    3. Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata

    4. Ada dua bagian, yaitu sampiran dan isi


    Contoh pantun bersajak a-b-a-b


    Bersinar terik sang matahari (a)

    Bagai api panas membara (b)

    Rajin berolahraga beladiri (a)

    Badan kuat hati gembira (b)


    Pantun terdiri atas dua bagian, yaitu:

    Sampiran, merupakan kata-kata dalam dua baris pertama atau baris kesatu dan kedua di setiap bait.

    Isi, merupakan kata-kata dalam dua baris terakhir atau baris ketiga dan keempat di setiap baris.


    Jenis-Jenis Pantun

    Berdasarkan usia, pantun dibedakan menjadi tiga yaitu pantun kanak-kanak, pantun muda, dan pantun tua.


    Pantun Kanak-Kanak yaitu pantun yang memiliki kaitan dengan masa kanak-kanak yang menggambarkan makna suka cita maupun duka cita.

    Pantun Muda yaitu pantun mengenai kehidupan masa muda yang berisi atau bermakna perkenalan, hubungan asmara dan rumah tangga, perasaan (kasih sayang, iba, iri) dan nasib.

    Pantun Tua yaitu pantun mengenai orangtua, adat budaya, agama, dan nasihat.


    Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi empat yaitu pantun jenaka, pantun nasihat, pantun teka-teki, dan pantun kiasan.


    Pantun jenaka adalah pantun yang berisi hal-hal lucu dan menarik.

    Pantun nasihat adalah pantun yang berisi nasihat dengan tujuan mendidik dan memberikan nasihat moral, budi pekerti, dan lainnya.

    Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan teka-teki dan pendengar atau pembaca diberi kesempatan untuk menjawab atai membalas teka-teki pantun tersebut.

    Pantun kiasan adalah pantun yang berisi perumpamaan atau ibarat, biasa digunakan untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat.


    Contoh Pantun

    Contoh Pantun Kanak-Kanak

    Terbang rendah burung kutilang

    Hinggap di dahan sambil menoleh

    Hatiku senang tidak kepalang

    Ayah pulang membawa oleh-oleh


    Contoh Pantun Muda

    Hujan turun rintik-rintik

    Ada gubug di tepi sawah

    Wahai dinda berwajah cantik

    Bolehkah kanda main ke rumah


    Contoh Pantun Tua

    Enak benar tinggal di Batujajar

    Segar udaranya indah dan permai

    Anak sekolah rajinlah belajar

    Agar cita-citanya kelak tercapai


    Contoh Pantun Jenaka

    Petik buni jangan di kadut

    Kalau dikadut banyak getahnya

    Lihatlah Embul badannya gendut

    Konon katanya banyak makannya


    Contoh Pantun Nasihat

    Pergi ke pasar membeli jambu

    Tidak lupa membeli duku

    Sayangilah orangtuamu

    Karena mereka kunci surgamu


    Contoh Pantun Kiasan

    Pergi ke Arab beli sapi

    Pergi ke Amerika beli kerupuk

    Jadilah seperti padi

    Makin berisi makin merunduk


    Contoh Pantun Teka teki

    Jalan-jalan ke tepi sungai

    Temukan emas di semak belukar

    Kalau kawan memang pandai

    Buah apa yang bijinya di luar?


    Demikian pembahasan mengenai Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pantun Kelas 5 SD. Semoga bermanfaat.



    -Bu Wind-