Showing posts with label ARTIKEL. Show all posts
Showing posts with label ARTIKEL. Show all posts

Sunday, December 3, 2023

JAMBORE LITERASI 2023: Acara Puncak Tantangan Literasi Leksam Bedas Kabupaten Bandung

Dokumentasi Pribadi: Bersama Ibu Kepala Sekolah, Siti Ida Rahayu

Tanpa terasa, sepuluh bulan berlalu sejak awal mula Ibu Kepala Sekolah SDN Jelegong 01, Ibu Siti Ida Rahayu, memberikan tugas pada saya untuk memilih dan membimbing 5 (lima) orang siswa untuk melaksanakan tantangan literasi secara berkesinambungan. Sepuluh bulan bukanlah sulap, dimana kami harus mengerjakan semua tugas (termasuk saya sebagai pembimbing) kemudian mengunggah semua tugas tersebut dalam bentuk presentasi penampilan ke kanal YouTube sekolah. 

Bulan Januari hingga Oktober 2023, semua siswa terbimbing, mengalami naik-turun semangat untuk mengerjakan semua tugas. Namun alhamdulillaah, semua tugas dapat dikerjakan dengan baik, sebaik mungkin, hingga akhirnya turunlah informasi mengenai Jambore Literasi 2023. 

Betapa senang semua siswa peserta ini ketika info mengenai Jambore dipastikan akan dilaksanakan di Awana Resort, Ciwidey, Bandung Selatan pada tanggal 22-23 November 2023. Saya pun, sama halnya, merasa bangga ketika Ibu Kepala Sekolah menyebutkan bahwa sekolah kami termasuk diantara sekolah terpilih di Kabupaten Bandung dari Kecamatan Kutawaringin yang akan mengikuti Jambore bersama 5 (lima) sekolah lainnya. 

Dokumentasi Pribadi: (Ki-Ka) Diandra, Elsa, Shofi, Saya, Keysa, Zahra


Diandra, Elsa, Keysa, Shofi, dan Zahra, lima siswa terpilih ini, menjadi calon peserta Jambore untuk saya dampingi. Namun sayang, hanya satu orang saja yang akan maju ke Jambore. Setelah mengamati poin yang terkumpul dari kelima siswa ini sejak Januari hingga Oktober, akhirnya poin terbanyak diraih oleh Zahra. Namun dengan berbagai pertimbangan, siswa yang berangkat ke Jambore adalah siswa yang jumlah raihan poinnya di bawah Zahra, yaitu Elsa. Kebijakan lain dari Ibu Kepala Sekolah yaitu bahwa Keysa akan disertakan untuk menemani Elsa dalam berkegiatan. Hal ini diamini oleh siswa peserta tantangan lainnya yang menyemangati Elsa dan Keysa untuk berangkat ke Jambore, dan tentu saja support orang tua siswa peserta yang luar biasa selama sepuluh bulan ini. 

Hingga kemudian tibalah waktunya kami berangkat menuju lokasi Jambore Literasi pada Rabu pagi, 22 November 2023. Sebetulnya, curcol sedikit nih, dua hari sebelum hari H, saya agak kurang sehat, bahkan pagi itu pun masih mengonsumsi obat untuk meredakan demam dan pusing. Namun dengan mengucap bismillah, saya memohon kepada Allah agar disehatkan dan dimampukan untuk mengikuti kegiatan hingga tuntas.

Dalam mobil Pak Rahmat, guru mapel PJOKyang dimandati Ibu Kepala Sekolah untuk mengantar kami pergi dan pulang, mobil penuh dengan berbagai perlengkapan Jambore, mulai dari perlengkapan pribadi hingga hasil karya Ki Leksam, serta ecobrick yang merupakan hasil kerja sama kami, tim TL Leksam Bedas SDN Jelegong 01 bersama para mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6 yang juga menjadi bagian dari support system kami selama tantangan berlangsung sejak kehadiran mereka di SDN Jelegong 01. 



Perjalanan bermobil selama kurang lebih satu jam menuju lokasi Jambore tidak menyulitkan sama sekali. Perjalanan lancar dan selamat, hingga tiba di lokasi, Awana Resort Ciwidey. Udara sejuk langsung menyambut kami seturun dari mobil menuju area pembukaan acara. Penampakan tenda dome beragam warna cukup menarik perhatian kami sejak masuk area lokasi. Ditambah lagi dengan ribuan orang yang berangsur masuk area Jambore. Tampak akbar, dan memang se-akbar itu, sih :)

Dokumen Pribadi : Awana Resort Ciwidey

Acara dimulai dengan registrasi peserta untuk mendapatkan tenda setiap perwakilan per kecamatan, kemudian menuju panggung utama untuk pembukaan yang secara resmi akan dihadiri oleh Bupati Kabupaten Bandung, Bapak Dadang Supriatna beserta istri, Ibu Emma Detty yang sekaligus juga menjadi Bunda Literasi. 


Abaikan pria bertopi hitam :)

Setelah lumayan agak lama menunggu dengan berbagai ice breaking dan hiburan dari pihak panitia penyelenggara, kami, yang kemudian berkumpul bersama rekan-rekan guru serta para kepala sekolah dan siswa peserta jambore di area panggung utama, mengikuti acara pembukaan resmi oleh pihak panitia penyelenggara yaitu Tim LEKSAM BEDAS KAB. BANDUNG. Selain Bupati dan Bunda Literasi, Kadisdik Kab. Bandung, Bapak Agus Firman beserta jajaran, juga hadir pada pembukaan ini. Acara juga diramaikan oleh pembagian hadiah doorprize yang menarik, mulai dari mesin cuci, televisi, sampai sepeda mini. Semua berharap mendapatkan hadiah, tapi ya, kalau belum rejekinya, cuma bisa ikut tepuk tangan dan hore-hore saja, hehe. Bisa tertangkap kamera dalam satu frame saja sudah alhamdulillah. 

Elsa, yang pada saat itu memegang HP, tadinya akan selfie di depan panggung. Posisi Elsa dan saya memang terpisah, dimana Elsa berada tepat di depan panggung bersama siswa peserta lainnya, sementara saya berada di area kiri panggung, tempat para pembimbing.

Tanpa diduga, Bunda Literasi, Ibu Emma, meraih ponsel Elsa, dan cekrek! Elsa berfoto selfie bersama Bunda Literasi dan beberapa siswa lainnya. Lucky girl! Tentunya menjadi kenangan tak terlupa bagi Elsa dan saya. 



Prosesi pembukaan menjadi lebih menarik ketika Bapak Bupati juga mengumumkan bahwa beliau akan memberikan hadiah uang tunai sebesar lima juta rupiah bagi siswa yang mampu menuliskan ulang isi sambutannya kali ini, lalu mengirimkannya ke pihak panitia.

Kegiatan kemudian berlanjut sesuai dengan rundown yang sudah diberikan sebelumnya yaitu penampilan siswa peserta FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) yang menjadi bagian dari penguatan literasi di bidang budaya Sunda, serta pembagian kelompok untuk kegiatan Jambore Literasi. Usai membereskan perlengkapan di tenda masing-masing, jelang senja, kami bersiap untuk mengikuti Karnaval Ki Leksam di area panggung utama. 



Ada cerita seru ketika kami diminta untuk membuat yel-yel per kecamatan, saya bersama pembimbing lainnya yang kebetulan perempuan semua, Bu Ning (SDN Kutawaringin), Bu Siti (SDN Cilame), Bu Dini (SDIT Assaidiyah), Bu Enung (SDN Kopo 04), dan Bu Sinta (SDN Cipeundeuy), dan juga siswa peserta dari enam sekolah ini, semua bergabung memadukan ide yel-yel yang harus tercipta dalam waktu 5 menit! Wah, asli ini harus memeras otak :D 


Alhasil, bisa juga membuat yel-yel dadakan. Dengan suara lantang dan semangat sore, kami semua mengusung Ki Leksam masing-masing yang berupa diorama, dan menampilkan yel-yel semaksimal mungkin. Seru bingit! 

Malam di area bumi perkemahan menjadi lebih syahdu ketika gerimis dan kabut mulai turun. Udara terasa lebih dingin dan kami bersiap untuk mengikuti acara selanjutnya setelah selesai solat magrib berjamaah dan makan malam. Seruan dari pihak panitia untuk kembali berkumpul setelah solat Isya memanggil kami dari tenda masing-masing menuju panggung utama. 

Kali ini, acara terasa semakin meriah karena di tengah lapang utama sudah disiapkan kayu bertumpuk untuk menyalakan Api Unggun. Perhatian kami lebih terfokus ketika terdengar suara seorang siswa/ anak, membuka acara dengan lantang dan berintonasi sangat baik, dengan gaya bicara yang teatrikal bersama siswa lainnya. Suasana terasa lebih khidmat ketika acara mulai masuk pada menyanyikan lagu nasional "Tanah Airku" karya Ibu Soed oleh seluruh peserta Jambore. Menatap api unggun, kebersamaan sesama peserta, serta gaya teatrikal acara, semua berpadu menjadi satu acara yang menghangatkan suasana. Sungguh, suatu pengalaman yang luar biasa bagi kami semua. 



Dan malam pun berakhir dengan sesi istirahat sambil mengecas ponsel bergantian di gazebo-gazebo yang tersebar di area lobby resort :) Untung saja tempat colokan tidak terlalu jauh dari tenda kami. Bu Ning, Bu Siti, dan Bu Dini pun berbekal cemilan agar mengisi baterai ponsel tidak terlalu membosankan. Bukan ponsel saja yang harus di-charge, tapi perut juga dong, ya!^^

Di dalam tenda, Elsa dan Keysa tampak tidur nyenyak, meski hanya beralas karpet dan berselimutkan kantung tidur. Mereka bangun saat solat subuh dan bersiap untuk ke toilet umum. Senam pagi sejenak bersama seluruh peserta Jambore, lalu lanjut sarapan pagi. Sesi sarapan kami lalui bersama dengan seluruh anggota tim perwakilan Kecamatan Kutawaringin di meja kursi berbahan batang pohon yang artistik di area gerbang resort. Pemandangan dari area tempat kami sarapan sangat indah dan menyegarkan mata. Sarapan nasi goreng dan susu dari pihak panitia serta cemilan buah segar stroberi yang ditawarkan penjual lokal menjadi pengisi perut kami pagi ini sebelum kembali berkumpul ke area panggung utama. 



Kegiatan hari kedua ini diisi dengan gim seru bagi siswa dan pembimbing berupa menjalankan tugas sesuai pos masing-masing, mulai dari mencari tahu tentang sejarah kabupaten Bandung, sampai membuat poster Jambore dalam waktu kilat dengan aplikasi Canva, serta Refleksi dan resume kegiatan. 



Semua berpartisipasi dengan semangat hingga akhir acara di jelang waktu dhuhur, yaitu pembagian piala hasil Lomba Literasi yang diselenggarakan sebelum Jambore pada 18 November 2023, serta FTBI di bulan September 2023. 


Kebetulan, saya dan Bu Siti berkesempatan mewakili pihak sekolah dari Kec. Kutawaringin yang maju ke panggung untuk menerima piala, Juara Pupuh dan Juara Borangan tingkat Kabupaten Bandung. Alhamdulillah, kena jepret kamera dan sepanggung dengan Bapak Kasi Kurikulum, Bapak Aming, juga Ibu Euis sebagai Ketua Leksam Bedas dan pihak panitia lainnya. Kenang-kenangan lagi ya, hehehe. 




Dan, usailah sudah kegiatan dua hari ini. Kami bereskan perlengkapan masing-masing, lalu meninggalkan tenda serta membawa cerita seru selama Jambore Literasi 2023. 

Pak Rahmat datang tepat waktu, membantu saya, Elsa, dan Keysa membawa barang-barang dan menatanya dalam mobil, untuk kembali pulang ke sekolah. Ada lelah yang terasa namun semuanya tertutup dengan rasa senang akan  pengalaman kemping dan perjalanan menyusuri jalan dengan pemandangan yang indah.


Mulai dari cerita Keysa yang belum pernah kemping dan tidur di tenda, Elsa yang keliling-keliling area perkemahan mencari toilet, juga saya yang kebagian nge-cas ponsel malam-malam di tengah hujan gerimis, serta kami para guru dan siswa yang makan malam di bawah langit Ciwidey yang berkabut sampai kisah seru karnaval Ki Leksam, semua jadi cerita tersendiri dari Jambore. Oh, hampir saja lupa. 

Beberapa kawan yang pernah jumpa pada saat BimTek Penguatan Literasi yang sebelumnya pernah saya ikuti bersama Ibu Kepala Sekolah di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kab. Bandung pun, sempat bertemu dan berbincang, tapi lupa berfoto, hehe.




Entah, apakah tahun yang akan datang sekolah kami bisa ikut Jambore lagi atau tidak. Yang pasti, jika Leksam Bedas kembali mengadakan Tantangan yang sama atau lebih seru lagi, kami akan bersiap! Sampai jumpa lagi di Jambore Literasi yang akan datang! 

Salam Literasi! 




-Bu Wind-



Notes: 
Semua dokumentasi foto adalah dokumentasi pribadi dan ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis. 





Thursday, November 10, 2022

Matematika Kelas 5 : SKALA

pada kesempatan hari ini kita akan membahas tentang cara menghitung skala, jarak sebenarnya, dan jarak pada peta. Skala sering kita jumpai setiap kali kita melihat peta atau denah. Nah, apakah skala itu? Lalu apa fungsi skala, lalu bagaimana cara menghitung skala. Simak terusnya pembahasan kita hari ini.


Pengertian dan fungsi Skala

Skala adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya. Pada sebuah peta sering melihat skala pada bagian atas dengan tulisan “1 : 200.000” atau pada google map kita sering melihat skala ketika kita memperbesar (zoom) peta tesebut.

Skala digunakan untuk menunjukan jarak atau ukuran sebuah wilayah atau sebuah benda. Benda yang memiliki ukuran besar tentu tidak akan muat jika digambar pada sebuah kertas dengan ukuran sebenarnnya. Maka dibutuhkan skala yang bertujuan untuk memperkecil namun dengan ketentuan yang sudah diatur.

Skala berfungsi untuk memperlihatakan jarak atau ukuran sebuah wilayah atau sebuah benda pada gambar dengan ukuran yang sebenarnnya. Begitu juga sebaliknya, kita dapat mengetahui ukuran sebenarnya dengan mengetahui skala dan jarak pada peta. Bagimana carayanya, tetap lanjut untuk membaca.


Jenis skala yang harus diketahui

Terdapat tiga jenis skala secara umum. Namun yang paling sering kita lihat dan kita jumpai adalah skala angka. Namun ada dua skala lain yang jarang kita lihat. Berikut ini beberapa jenis skala yang harus kita ketahui.


1.       Skala Verbal

Skala verbal adalah skala yang digunakan untuk menunjukan jarak namun disampaikan secara langsung. Misalnya kamu diminta untuk menjelaskan jarak sekolah dengan jarak rumah dan jarak lapangan. Maka kamu sering menggunakan kata “dekat”, “lebih dekat”, dan “jauh”. Maka secara serderhana skala verbal adalah skala yang disampaikan secara lisan (langsung).

 2.       Skala garis

Skala garis adalah skala yang digunakan untuk menunjukan perbandingan jarak pada gambar (jarak pada peta) dengan jarak sesungguhnya namun dengan menggunakan garis. Skala garis bebentuk garis lurus terbagi menjadi beberapa titik dengan jarak yang sama.  Nah, garis-garis tersebut mewakili perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhanya.

 3.       Skala angka

Nah, sobat skala angka adalah skala yang paling sering kita jumpai. Pada skala angka, perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya disimbolkan dengan angka misalnya “1 : 200.000”. Nah, pada kesempatan hari ini kita akan belajar menghitung skala angka.


Menghitung menggunakan rumus skala

Menghitung skala berguna untuk kita mengetahui jarak atau ukuran pada sebuah peta. Penulisan skala pada sebuah denah atau peta berbeda-beda. Ada yang menulis dengan “1 : 6.000.000” atau “1 : 40.000” tergantung pada penulisannya atau seseorang menggambarkan sebuah wilayah atau bendanya.

Nah, ada cara mudah mengingat rumus untuk menghitung skala. 




Yuk, kita berlatih!

Contoh 1 (Mencari skala)


    Jarak antara Bandung dan Jakarta adalah 150 km. Jika jarak pada peta adalah 5 cm tentukan skala pada peta?

    Diketahui :

    Jarak sebenarnya (JS)     = 150 km => ubah ke cm (sentimeter) => 150 x 100.000 = 15.000.000 cm

    Jarak pada peta (JP)        = 5 cm

    Ditanya :

    Skala

    Jawaban

    Rumus  Skala      =  Jarak pada peta : Jarak sebenannya

                             = 5 : 15.000.000 

    (bagilah kedua bilangan tersebut dengan bilangan yang sama, untuk mempermudah kamu menentukan bilangan pembaginnya maka langsung saja bagi dengan bilangan jarak pada peta yaitu 5. Maka 5 dibagi 5 hasilnya 1 dan 15.000.000 dibagi 5 hasilnya 3.000.000. Jadi

                                    = 1 : 3.000.000

    Maka skala pada gambar adalah 1 : 3.000.000


    Contoh 2 (mencari jarak sebenarnya)

    Jarak antara kota A dan kota B pada peta adalah 4 cm. Jika skala pada peta yang digunakan adalah 1:500.000, tentukan jarak kedua kota sebenarnya?

    Diketahui :

    Jarak pada peta                 = 4 cm

    Skala                                      = 1:500.000

    Diatanya :

    jarak sebenarnnya

    Jawaban

    Rumus jarak sebenarnnya            = jarak pada peta : skala


    (menghitung pembagian pada pecahan, nilai pembagi harus dibalik

     antarapembilang dan penyebut dan simbol berubah menjadi dikali.

     Sebatas informasi pada matematika ada tiga simbol pembagi yaitu  titik


     dua (:), garis miring (/), dan per 

          = 2.000.000 cm (harus diubah kesatuan jarak sebenarnya yaitu km) 

          = 20 km

    Jadi jarak sebenarnya adalah 20 km

     

    Nah, itulah  beberapa hal yang perlu kalian ketahui pada materi skala. Selamat mencoba, ya! Semoga artikel ini bermanfaat.

    Wednesday, November 2, 2022

    Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pantun Di Kelas 5 SD



    Assalammu'alaikum wr wb,

    Halo, semuanya!

    Semoga kabar kalian baik senantiasa, ya^^

    Nah, kali ini, Bu Wind akan membahas mengenai salah satu materi yang terdapat dalam Buku Siswa Tema 4 yang berjudul "Hidup itu Sehat", yaitu  mengenai PANTUN. Beberapa waktu sebelumnya mungkin kalian pernah mendengar kata PANTUN tersebut. 

    Sekarang, pembahasan akan fokus kepada Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pantun yang sesuai dengan pembahasan di Kelas 5 SD Kurikulum 2013.  

    Semoga bermanfaat, yaa^^

    Muatan

    Bahasa Indonesia

    KD 3.6 dan 4.6

    Pengertian Pantun

    Pantun adalah bentuk puisi lama yang sudah dikenal luas dalam berbagai bahasa di nusantara.

    Pantun merupakan salah satu seni merangkai kata. 

    Pantun dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang dialaminya.


    Contoh  Pantun:

    Bermain di taman dengan akur

    Bersama teman naik jungkat-jungkit

    Mari kawan kita bersyukur

    Menjaga kesehatan sebelum sakit



    Ciri-ciri pantun ada 4, yaitu: 


    1. Bersajak a-b-a-b

    2. Terdiri atas empat baris dalam satu bait

    3. Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata

    4. Ada dua bagian, yaitu sampiran dan isi


    Contoh pantun bersajak a-b-a-b


    Bersinar terik sang matahari (a)

    Bagai api panas membara (b)

    Rajin berolahraga beladiri (a)

    Badan kuat hati gembira (b)


    Pantun terdiri atas dua bagian, yaitu:

    Sampiran, merupakan kata-kata dalam dua baris pertama atau baris kesatu dan kedua di setiap bait.

    Isi, merupakan kata-kata dalam dua baris terakhir atau baris ketiga dan keempat di setiap baris.


    Jenis-Jenis Pantun

    Berdasarkan usia, pantun dibedakan menjadi tiga yaitu pantun kanak-kanak, pantun muda, dan pantun tua.


    Pantun Kanak-Kanak yaitu pantun yang memiliki kaitan dengan masa kanak-kanak yang menggambarkan makna suka cita maupun duka cita.

    Pantun Muda yaitu pantun mengenai kehidupan masa muda yang berisi atau bermakna perkenalan, hubungan asmara dan rumah tangga, perasaan (kasih sayang, iba, iri) dan nasib.

    Pantun Tua yaitu pantun mengenai orangtua, adat budaya, agama, dan nasihat.


    Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi empat yaitu pantun jenaka, pantun nasihat, pantun teka-teki, dan pantun kiasan.


    Pantun jenaka adalah pantun yang berisi hal-hal lucu dan menarik.

    Pantun nasihat adalah pantun yang berisi nasihat dengan tujuan mendidik dan memberikan nasihat moral, budi pekerti, dan lainnya.

    Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan teka-teki dan pendengar atau pembaca diberi kesempatan untuk menjawab atai membalas teka-teki pantun tersebut.

    Pantun kiasan adalah pantun yang berisi perumpamaan atau ibarat, biasa digunakan untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat.


    Contoh Pantun

    Contoh Pantun Kanak-Kanak

    Terbang rendah burung kutilang

    Hinggap di dahan sambil menoleh

    Hatiku senang tidak kepalang

    Ayah pulang membawa oleh-oleh


    Contoh Pantun Muda

    Hujan turun rintik-rintik

    Ada gubug di tepi sawah

    Wahai dinda berwajah cantik

    Bolehkah kanda main ke rumah


    Contoh Pantun Tua

    Enak benar tinggal di Batujajar

    Segar udaranya indah dan permai

    Anak sekolah rajinlah belajar

    Agar cita-citanya kelak tercapai


    Contoh Pantun Jenaka

    Petik buni jangan di kadut

    Kalau dikadut banyak getahnya

    Lihatlah Embul badannya gendut

    Konon katanya banyak makannya


    Contoh Pantun Nasihat

    Pergi ke pasar membeli jambu

    Tidak lupa membeli duku

    Sayangilah orangtuamu

    Karena mereka kunci surgamu


    Contoh Pantun Kiasan

    Pergi ke Arab beli sapi

    Pergi ke Amerika beli kerupuk

    Jadilah seperti padi

    Makin berisi makin merunduk


    Contoh Pantun Teka teki

    Jalan-jalan ke tepi sungai

    Temukan emas di semak belukar

    Kalau kawan memang pandai

    Buah apa yang bijinya di luar?


    Demikian pembahasan mengenai Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pantun Kelas 5 SD. Semoga bermanfaat.



    -Bu Wind-

    Monday, June 27, 2022

    AKSI NYATA MODUL 2: MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH?

     



    Aksi Nyata “Mengapa Kurikulum Perlu berubah”
    Nama :  Winda Marliana, S.Pd
    Asal Sekolah    : SDN Jelegong 01 Kec. Kutawaringin Kab. Bandung
    Hal        : Aksi Nyata “Mengapa Kurikulum Perlu berubah”

    Kurikulum Berubah, Apakah merupakan solusi?
    Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembelajaran, Hamid Muhammad mengatakan, perubahan kurikulum adalah satu hal yang tidak dapat dihindarkan. Masyarakat harus memahami mengapa kurikulum pendidikan sangat dinamis dan kerap berubah.

    Dalam dunia pendidikan adanya kurikulum sangatlah penting.
    Arah dan tujuan pendidikan diatur di dalam kurikulum sehingga dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran guru akan berpatokan pada kurikulum yang dipakai di satuan pendidikannya.
    Lantas Apa itu Kurikulum?

    Kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum itu kompleks dan multi dimensi, kurikulum itu dapat diibaratkan sebagai jantung pendidikan.
    Fungsi Kurikulum bagi pendidikan adalah untuk memandu dalam proses belajar peserta didik.

    Menurut Ralph Tyler, Komponen Kurikulum adalah:
    • Tujuan
    • Konten
    • Metode/cara
    • Evaluasi

    Apa pentingnya perubahan Kurikulum?
    Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Kurikulum yang baik adalah Kurikulum yang sesuai dengan zamannya, dan terus dikembangakan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.

    Mengapa kurikulum harus berubah?
    Kurikulum memang harus berubah. Mengapa? Tentu saja untuk menjawab tantangan zaman. Kurikulum tidak dapat dipergunakan dalam satu waktu terus menerus karena dunia terus berubah. Maka dunia pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun dan mendidik generasi harus pula turut berubah. Terjadinya pandemi covid saja sudah meluluhlantakkan dunia pendidikan sedemikian rupa. Guru kesulitan mengajar, murid kesulitan mengerjakan tugas, dan orang tua juga tak kalah pusing membantu putra-putri mereka belajar. 

    Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi masa sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang semakin masif dan tak terkendali. Mengajar dengan cara lama, mungkin bisa dibilang sudah tidak relevan. Pembelajaran juga akan menjadi membosankan. Sudah menjadi tugas kita untuk menyiapkan para murid menghadapi zaman yang baru. Zaman yang sangat berbeda dengan zaman kita. 

    Selain itu kurikulum juga harus mempertimbangkan kebutuhan belajar murid. Sebagai contoh, zaman saya sekolah komputer baru dipelajari pada masa SMA, itupun hanya sebatas menyalakan, mematikan dan mengetik saja. Coba lihat anak sekarang, mereka sudah lahir dengan teknologi di tangannya. Bayi saja sudah pandai memainkan layar gawai. Itulah mengapa kurikulum juga harus berubah, agar kita dapat menyiapkan generasi yang akan datang yang visioner dan mampu memandang ke depan.

    Seperti ungkapan Ki Hajar Dewantara
    Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat.”

    Jadi, dapatkah Kurikulum berubah?
    Tentu saja DAPAT! Itu sebabnya Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) harus bersifat dinamis, artinya dapat diubah sesuai perubahan dan perkembangan budaya dan zaman, selain mengikuti zaman yang sudah diadaptasi sesuai lingkungan geografis.

    Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik untuk membangun kompetensi sesuai masa kini dan masa yang akan datang.

    Lalu Bagaimana untuk mewujudkannya?
    Seluruh komponen masyarakat yaitu peran orang tua, masyarakat dan sekolah harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar serta kepentingan peserta didik sebagai pengembangan Kurikulum karena Kurikulum dirancang untuk kebutuhan peserta didik.

    Jazakumullohu Khairan Katsiroo.
    Semoga segala usaha kita dipermudah oleh Allah SWT, dan diberikan segala kelancaran dalam setiap proses belajar.

    Mohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi form di link di bawah ini sebagai respon umpan balik tentang “Mengapa Kurikulum Perlu Berubah”.

    Terima kasih :) 


    Thursday, October 14, 2021

    Peribahasa Sunda Beserta Artinya

     


    1. "Hirup mah tong asa aing uyah kidul sabab di alam dunya mah euweuh élmu panutup."

    (Hidup tidak boleh merasa paling hebat, sebab di dunia tak ada ilmu pamungkas)

    2. "Kudu silih asih silih asah jeung silih asuh."

    (Saling mengasihi, saling mengajari dan saling menjaga satu sama lain)

    3. "Ulah agul ku payung butut, sagala nu dipiboga kadar titipan tinu Maha Kawasa."

    (Jangan sombong dengan yang dimiliki karena semua milik kita hanya titipan Tuhan Yang Maha Kuasa)

    4. "Cai karacak ninggang batu laun laun jadi dekok."

    (Tetesan air sedikit yang kena batu, lama kelamaan akan meninggalkan bekas pada batu)

    5. "Kudu seubeuh méméh dahar, kudu nepi méméh indit."

    (Harus melihat ke depan (berpikir) sebelum melakukan suatu perbuatan, pikirkan dampak atau risikonya sebelum bertindak.)

    6. "Sacangreud pageuh sagolek pangkek."

    (Komitmen, menepati janji serta konsisten)

    8. "Di dunya mah darma wawayangan baé, anging Allah nu ngusik malikeun."

    (Manusia tidak punya daya dan upaya, semua atas kehendak Allah)

    9. "Ngeduk cikur kedah mitutur, nyokél jahé kedah micarék."

    (Jujur, tidak mengambil hak orang lain, tidak korupsi dan merugikan orang lain, kiranya menjadi bekal untuk menjalani kehidupan yang baik dan bahagia)

    10. "Kudu ngaragap haté batur ari nyarita téh ulah ngeunah éhé teu ngeunah éon."

    (Harus mengerti perasaan orang lain, kalau berbicara jangan seenaknya)

    11. "Kudu nyanghulu ka hukum, nunjang ka nagara, mupakat ka balaréa."

    (Harus mengacu kepada hukum, menjunjung negara dan mufakat untuk kebaikan bersama)

    12. "Harta banda ukur titipan, kade poho syukuran kanu Maha Kawasa."

    (Harta benda hanya titipan, jangan lupa bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa)

    13. "Tong ngalalaworakeun kanu jadi kolot, sabab indung tunggul rahayu bapa tangkal darajat."

    (Jangan menyia-nyiakan orang tua sebab ibu sumber kemakmuran dan bapak sumber derajat seorang anak)

    14. "Lamun boga rejeki kudu bisa ngeureut neundeun meh isuk jaganing géto teu katalangsara."

    (Kalau punya rejeki harus bisa menyisihkan agar besok lusa tidak kesulitan.)

    15. "Jadi jelema mah kudu jujur jeung hampang birit méh loba nu mikaresep."

    (Jadi orang harus jujur dan rajin agar banyak orang yang menyayangimu)

    16. "Kudu bisa mihapékeun manéh atau sing bisa mipahékeun diri."

    (Harus bisa menjaga diri dalam pergaulan atau harus pandai beradaptasi dengan lingkungan)

    17. "Tata titi duduga peryoga."

    (Menjaga etika dan sopan santun)

    18. "Moal aya haseup mun euweuh seuneu, matak ogé ulah nyieun pucuk tigirang bisi nimbulkeun bancang pakewuh."

    (Tidak akan ada akibat kalau tidak ada sebab, makanya jangan bikin perkara takutnya akan menimbulkan masalah)

    19. "Kudu boga barang sorangan ulah adéan ku kuda beureum."

    (Harus punya barang sendiri jangan merasa bangga dengan milik orang lain)

    20. "Bawa! tong sok ridu ku tanduk, engkémah butuh."

    (Bawa! (barang tertentu) jangan merasa ribet nanti juga akan butuh)

    21. "Sing boga pamadegan hirup, ulah jiga awi sumaér di pasir."

    (Harus punya pendirian jangan plin plan)

    22. "Lamun jangji kudu sacangreud pageuh sagolek pangkek."

    (Kalau janji harus ditepati tidak boleh mencla mencle)

    23. "Ulah ngumbar nafsu sabab nafsu nu matak kaduhung awak nu bakal katempuhan."

    (Jangan mengumbar amarah sebab amarah akan menimbulkan penyesalan dan kerugian di kemudian hari)

    24. "Munding dicekel tambangna, jelema dicekel caritannana. Kudu tijin kana jangji ulah lunca linci luncat mulang udar tina tali gadang."

    (Kalau berbicara harus jujur dan kalau berjanji harus bisa dipegang dan jangan berkhianat)

    25. "Sing daék peurih da hirupmah moal beunghar ku panyukup batur."

    (Harus mau berjuang sendiri meskipun sulit sebab hidup tidak akan kaya dengan pemberian orang lain)

    26. "Kudu nulung kanu butuh nalang kanu susah."

    (Harus suka menolong pada orang yang membutuhkan)

    28. "Jadi pamingpin sing adil, tong cueut kanu hideung ponténg kanu konéng."

    (Jadi pemimpin harus adil jangan memihak pada golongan atau kelompok tertentu)

    29. "Tong pedit, kudu daék méré mawéh ka sasama."

    (Jangan pelit, harus dermawan dan membantu sesama)

    30. "Kudu akur jeung dulur hadé jeung baraya."

    (Harus rukun dengan saudara)

    31. "Sing soméah ulah goreng bagug dan basa mah teu meuli."

    (Harus ramah jangan judes karena bahasa (bicara sopan) itu tak perlu bayar)

    32. "Jelema mah kumaha amal-amalan sabab melak bonténg bakal jadi bonténg melak cabé bakal jadi cabé."

    (Manusia akan mendapatkan hasil dari apa yang dia perbuat. Jika berbuat baik akan menuai kebaikan, jika berbuat buruk akan menuai keburukan).



    -wm-

     

     

    referensi : sunda pedia; gurat garut