Sunday, December 3, 2023

JAMBORE LITERASI 2023: Acara Puncak Tantangan Literasi Leksam Bedas Kabupaten Bandung

Dokumentasi Pribadi: Bersama Ibu Kepala Sekolah, Siti Ida Rahayu

Tanpa terasa, sepuluh bulan berlalu sejak awal mula Ibu Kepala Sekolah SDN Jelegong 01, Ibu Siti Ida Rahayu, memberikan tugas pada saya untuk memilih dan membimbing 5 (lima) orang siswa untuk melaksanakan tantangan literasi secara berkesinambungan. Sepuluh bulan bukanlah sulap, dimana kami harus mengerjakan semua tugas (termasuk saya sebagai pembimbing) kemudian mengunggah semua tugas tersebut dalam bentuk presentasi penampilan ke kanal YouTube sekolah. 

Bulan Januari hingga Oktober 2023, semua siswa terbimbing, mengalami naik-turun semangat untuk mengerjakan semua tugas. Namun alhamdulillaah, semua tugas dapat dikerjakan dengan baik, sebaik mungkin, hingga akhirnya turunlah informasi mengenai Jambore Literasi 2023. 

Betapa senang semua siswa peserta ini ketika info mengenai Jambore dipastikan akan dilaksanakan di Awana Resort, Ciwidey, Bandung Selatan pada tanggal 22-23 November 2023. Saya pun, sama halnya, merasa bangga ketika Ibu Kepala Sekolah menyebutkan bahwa sekolah kami termasuk diantara sekolah terpilih di Kabupaten Bandung dari Kecamatan Kutawaringin yang akan mengikuti Jambore bersama 5 (lima) sekolah lainnya. 

Dokumentasi Pribadi: (Ki-Ka) Diandra, Elsa, Shofi, Saya, Keysa, Zahra


Diandra, Elsa, Keysa, Shofi, dan Zahra, lima siswa terpilih ini, menjadi calon peserta Jambore untuk saya dampingi. Namun sayang, hanya satu orang saja yang akan maju ke Jambore. Setelah mengamati poin yang terkumpul dari kelima siswa ini sejak Januari hingga Oktober, akhirnya poin terbanyak diraih oleh Zahra. Namun dengan berbagai pertimbangan, siswa yang berangkat ke Jambore adalah siswa yang jumlah raihan poinnya di bawah Zahra, yaitu Elsa. Kebijakan lain dari Ibu Kepala Sekolah yaitu bahwa Keysa akan disertakan untuk menemani Elsa dalam berkegiatan. Hal ini diamini oleh siswa peserta tantangan lainnya yang menyemangati Elsa dan Keysa untuk berangkat ke Jambore, dan tentu saja support orang tua siswa peserta yang luar biasa selama sepuluh bulan ini. 

Hingga kemudian tibalah waktunya kami berangkat menuju lokasi Jambore Literasi pada Rabu pagi, 22 November 2023. Sebetulnya, curcol sedikit nih, dua hari sebelum hari H, saya agak kurang sehat, bahkan pagi itu pun masih mengonsumsi obat untuk meredakan demam dan pusing. Namun dengan mengucap bismillah, saya memohon kepada Allah agar disehatkan dan dimampukan untuk mengikuti kegiatan hingga tuntas.

Dalam mobil Pak Rahmat, guru mapel PJOKyang dimandati Ibu Kepala Sekolah untuk mengantar kami pergi dan pulang, mobil penuh dengan berbagai perlengkapan Jambore, mulai dari perlengkapan pribadi hingga hasil karya Ki Leksam, serta ecobrick yang merupakan hasil kerja sama kami, tim TL Leksam Bedas SDN Jelegong 01 bersama para mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6 yang juga menjadi bagian dari support system kami selama tantangan berlangsung sejak kehadiran mereka di SDN Jelegong 01. 



Perjalanan bermobil selama kurang lebih satu jam menuju lokasi Jambore tidak menyulitkan sama sekali. Perjalanan lancar dan selamat, hingga tiba di lokasi, Awana Resort Ciwidey. Udara sejuk langsung menyambut kami seturun dari mobil menuju area pembukaan acara. Penampakan tenda dome beragam warna cukup menarik perhatian kami sejak masuk area lokasi. Ditambah lagi dengan ribuan orang yang berangsur masuk area Jambore. Tampak akbar, dan memang se-akbar itu, sih :)

Dokumen Pribadi : Awana Resort Ciwidey

Acara dimulai dengan registrasi peserta untuk mendapatkan tenda setiap perwakilan per kecamatan, kemudian menuju panggung utama untuk pembukaan yang secara resmi akan dihadiri oleh Bupati Kabupaten Bandung, Bapak Dadang Supriatna beserta istri, Ibu Emma Detty yang sekaligus juga menjadi Bunda Literasi. 


Abaikan pria bertopi hitam :)

Setelah lumayan agak lama menunggu dengan berbagai ice breaking dan hiburan dari pihak panitia penyelenggara, kami, yang kemudian berkumpul bersama rekan-rekan guru serta para kepala sekolah dan siswa peserta jambore di area panggung utama, mengikuti acara pembukaan resmi oleh pihak panitia penyelenggara yaitu Tim LEKSAM BEDAS KAB. BANDUNG. Selain Bupati dan Bunda Literasi, Kadisdik Kab. Bandung, Bapak Agus Firman beserta jajaran, juga hadir pada pembukaan ini. Acara juga diramaikan oleh pembagian hadiah doorprize yang menarik, mulai dari mesin cuci, televisi, sampai sepeda mini. Semua berharap mendapatkan hadiah, tapi ya, kalau belum rejekinya, cuma bisa ikut tepuk tangan dan hore-hore saja, hehe. Bisa tertangkap kamera dalam satu frame saja sudah alhamdulillah. 

Elsa, yang pada saat itu memegang HP, tadinya akan selfie di depan panggung. Posisi Elsa dan saya memang terpisah, dimana Elsa berada tepat di depan panggung bersama siswa peserta lainnya, sementara saya berada di area kiri panggung, tempat para pembimbing.

Tanpa diduga, Bunda Literasi, Ibu Emma, meraih ponsel Elsa, dan cekrek! Elsa berfoto selfie bersama Bunda Literasi dan beberapa siswa lainnya. Lucky girl! Tentunya menjadi kenangan tak terlupa bagi Elsa dan saya. 



Prosesi pembukaan menjadi lebih menarik ketika Bapak Bupati juga mengumumkan bahwa beliau akan memberikan hadiah uang tunai sebesar lima juta rupiah bagi siswa yang mampu menuliskan ulang isi sambutannya kali ini, lalu mengirimkannya ke pihak panitia.

Kegiatan kemudian berlanjut sesuai dengan rundown yang sudah diberikan sebelumnya yaitu penampilan siswa peserta FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) yang menjadi bagian dari penguatan literasi di bidang budaya Sunda, serta pembagian kelompok untuk kegiatan Jambore Literasi. Usai membereskan perlengkapan di tenda masing-masing, jelang senja, kami bersiap untuk mengikuti Karnaval Ki Leksam di area panggung utama. 



Ada cerita seru ketika kami diminta untuk membuat yel-yel per kecamatan, saya bersama pembimbing lainnya yang kebetulan perempuan semua, Bu Ning (SDN Kutawaringin), Bu Siti (SDN Cilame), Bu Dini (SDIT Assaidiyah), Bu Enung (SDN Kopo 04), dan Bu Sinta (SDN Cipeundeuy), dan juga siswa peserta dari enam sekolah ini, semua bergabung memadukan ide yel-yel yang harus tercipta dalam waktu 5 menit! Wah, asli ini harus memeras otak :D 


Alhasil, bisa juga membuat yel-yel dadakan. Dengan suara lantang dan semangat sore, kami semua mengusung Ki Leksam masing-masing yang berupa diorama, dan menampilkan yel-yel semaksimal mungkin. Seru bingit! 

Malam di area bumi perkemahan menjadi lebih syahdu ketika gerimis dan kabut mulai turun. Udara terasa lebih dingin dan kami bersiap untuk mengikuti acara selanjutnya setelah selesai solat magrib berjamaah dan makan malam. Seruan dari pihak panitia untuk kembali berkumpul setelah solat Isya memanggil kami dari tenda masing-masing menuju panggung utama. 

Kali ini, acara terasa semakin meriah karena di tengah lapang utama sudah disiapkan kayu bertumpuk untuk menyalakan Api Unggun. Perhatian kami lebih terfokus ketika terdengar suara seorang siswa/ anak, membuka acara dengan lantang dan berintonasi sangat baik, dengan gaya bicara yang teatrikal bersama siswa lainnya. Suasana terasa lebih khidmat ketika acara mulai masuk pada menyanyikan lagu nasional "Tanah Airku" karya Ibu Soed oleh seluruh peserta Jambore. Menatap api unggun, kebersamaan sesama peserta, serta gaya teatrikal acara, semua berpadu menjadi satu acara yang menghangatkan suasana. Sungguh, suatu pengalaman yang luar biasa bagi kami semua. 



Dan malam pun berakhir dengan sesi istirahat sambil mengecas ponsel bergantian di gazebo-gazebo yang tersebar di area lobby resort :) Untung saja tempat colokan tidak terlalu jauh dari tenda kami. Bu Ning, Bu Siti, dan Bu Dini pun berbekal cemilan agar mengisi baterai ponsel tidak terlalu membosankan. Bukan ponsel saja yang harus di-charge, tapi perut juga dong, ya!^^

Di dalam tenda, Elsa dan Keysa tampak tidur nyenyak, meski hanya beralas karpet dan berselimutkan kantung tidur. Mereka bangun saat solat subuh dan bersiap untuk ke toilet umum. Senam pagi sejenak bersama seluruh peserta Jambore, lalu lanjut sarapan pagi. Sesi sarapan kami lalui bersama dengan seluruh anggota tim perwakilan Kecamatan Kutawaringin di meja kursi berbahan batang pohon yang artistik di area gerbang resort. Pemandangan dari area tempat kami sarapan sangat indah dan menyegarkan mata. Sarapan nasi goreng dan susu dari pihak panitia serta cemilan buah segar stroberi yang ditawarkan penjual lokal menjadi pengisi perut kami pagi ini sebelum kembali berkumpul ke area panggung utama. 



Kegiatan hari kedua ini diisi dengan gim seru bagi siswa dan pembimbing berupa menjalankan tugas sesuai pos masing-masing, mulai dari mencari tahu tentang sejarah kabupaten Bandung, sampai membuat poster Jambore dalam waktu kilat dengan aplikasi Canva, serta Refleksi dan resume kegiatan. 



Semua berpartisipasi dengan semangat hingga akhir acara di jelang waktu dhuhur, yaitu pembagian piala hasil Lomba Literasi yang diselenggarakan sebelum Jambore pada 18 November 2023, serta FTBI di bulan September 2023. 


Kebetulan, saya dan Bu Siti berkesempatan mewakili pihak sekolah dari Kec. Kutawaringin yang maju ke panggung untuk menerima piala, Juara Pupuh dan Juara Borangan tingkat Kabupaten Bandung. Alhamdulillah, kena jepret kamera dan sepanggung dengan Bapak Kasi Kurikulum, Bapak Aming, juga Ibu Euis sebagai Ketua Leksam Bedas dan pihak panitia lainnya. Kenang-kenangan lagi ya, hehehe. 




Dan, usailah sudah kegiatan dua hari ini. Kami bereskan perlengkapan masing-masing, lalu meninggalkan tenda serta membawa cerita seru selama Jambore Literasi 2023. 

Pak Rahmat datang tepat waktu, membantu saya, Elsa, dan Keysa membawa barang-barang dan menatanya dalam mobil, untuk kembali pulang ke sekolah. Ada lelah yang terasa namun semuanya tertutup dengan rasa senang akan  pengalaman kemping dan perjalanan menyusuri jalan dengan pemandangan yang indah.


Mulai dari cerita Keysa yang belum pernah kemping dan tidur di tenda, Elsa yang keliling-keliling area perkemahan mencari toilet, juga saya yang kebagian nge-cas ponsel malam-malam di tengah hujan gerimis, serta kami para guru dan siswa yang makan malam di bawah langit Ciwidey yang berkabut sampai kisah seru karnaval Ki Leksam, semua jadi cerita tersendiri dari Jambore. Oh, hampir saja lupa. 

Beberapa kawan yang pernah jumpa pada saat BimTek Penguatan Literasi yang sebelumnya pernah saya ikuti bersama Ibu Kepala Sekolah di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kab. Bandung pun, sempat bertemu dan berbincang, tapi lupa berfoto, hehe.




Entah, apakah tahun yang akan datang sekolah kami bisa ikut Jambore lagi atau tidak. Yang pasti, jika Leksam Bedas kembali mengadakan Tantangan yang sama atau lebih seru lagi, kami akan bersiap! Sampai jumpa lagi di Jambore Literasi yang akan datang! 

Salam Literasi! 




-Bu Wind-



Notes: 
Semua dokumentasi foto adalah dokumentasi pribadi dan ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis. 





No comments:

Post a Comment